Masalah-masalah Seks yang Paling Sering Dikeluhkan Pria & Wanita

Masalah seks masih dianggap tabu untuk dibahas secara terbuka padahal
jumlah penderita gangguan seks tidak sedikit. Tak hanya pria yang punya
masalah seks, wanita pun demikian. Apa saja masalah-masalah seks yang
paling sering dikeluhkan pria dan wanita?
Seperti diakui pakar seks Prof. DR. Dr. Wimpie Pangkahila, SpAnd,
FAACS, selama ia menjadi seksolog, kasus terbanyak masalah seks erat
kaitannya dengan ketidakharmonisan rumah tangga.
Masalah seks terbanyak yang dikeluhkan pria menurut Prof Wimpie adalah:
1. Disfungsi ereksi
Normalnya, saat ereksi jaringan elastis pada penis mengembang dan
memanjang secara simetris yang mengakibatkan ereksi lurus. Tapi
seringkali masalah penis bengkok atau sakit saat ereksi membuat pria
merasa rendah diri, minder dan takut tidak bisa menjalani kehidupan
seksual secara normal.
2. Ejakulasi dini
Ejakulasi dini adalah saat klimaks yang terlalu dini (cepat). Pria
menjadi cemas dan tidak nyaman karena ejakulasi yang terlalu cepat
membuat tidak puas pasangannya. Saat pasangannya belum merasakan
apa-apa, pria dengan ejakulasi dini sudah mencapai puncak.
Pria normal biasanya dapat berhubungan seks rata-rata selama dua sampai
lima menit sebelum ejakulasi. Namun, pria yang mengalami ejakulasi
dini hanya bisa bertahan selama satu menit atau kurang dari itu.
Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa pria dengan ejakulasi dini
biasanya hanya bisa bertahan 15 sampai 60 detik.
Penyebab ejakulasi dini diduga karena masalah-masalah psikologis
seperti kecemasan dan rasa bersalah, kebiasaan buruk dari masturbasi,
sensitivitas penis lebih besar dan kurangnya pengalaman seksual.
Sedangkan masalah seks pada perempuan yang terbanyak adalah:
1. Ketidakpuasan pada hubungan seksual
Berhubungan intim tapi tidak dapat mempertahankan gairah selama
aktivitas seksual, atau tidak terangsang meski sedang melakukan
hubungan seksual atau tidak bisa mencapai orgasme.
2. Hilangnya gairah setelah memiliki anak.
Wanita menyusui maka kadar hormon prolaktin akan tinggi, akibatnya akan
mengurangi dorongan seksual. Sedangkan kadar estrogen yang rendah
menyebabkan keringnya vagina. Vagina kering ini akibat berkurangnya
lubrikasi (pelendiran) yang dibutuhkan saat hubungan intim agar tidak
nyeri. Kondisi-kondisi ini bisa membuat rendahnya atau tidak ada
keinginan untuk berhubungan seks.
"Karena nggak saling terbuka akhirnya terjadi ketidakharmonisan,
istrinya sering menolak karena nggak gairah lagi, suami marah kenapa
menolak. Suami mengatakan kewajiban istri harus melayani, tapi nggak
tahu kenapa istrinya menolak. Dari mereka sendiri nggak ada komunikasi,
banyak suami yang nggak tahu kalau istrinya nggak pernah puas,
istrinya juga nggak pernah ngomong kalau nggak pernah puas. Si istri
sudah nggak ada gairah tentu menolak, suami marah karena istri menolak
dan akhirnya menyalahkan istri. Sedangkan istri berpikir ngapain saya
melayani suami kalau nggak pernah puas, jadi seperti lingkaran setan,"
jelas Prof Wimpie, Guru Besar dari Departemen Andrologi dan Seksologi
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali, saat berbincang dengan
detikHealth disela-sela acara Asosiasi Seksolog Indonesia beberapa waktu lalu, yang ditulis Minggu (4/12/2012).
Menurutnya, sangat banyak kasus perselingkuhan yang berawal dari tidak
adanya komunikasi antar suami istri tentang masalah seks ini. Bahkan
menurut Prof Wimpie semakin lama, semakin banyak kasus perselingkuhan
yang terjadi. Jika dulu perselingkuhan identik dengan kaum pria, namun
sekarang perempuan pun tak kalah banyak.